PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


A. Hakikat dan Prinsip – Prinsip P3K 



Manusia sebagai makhluk hidup selalu bergerak setiap hari. Gerakan atau kegiatan dilakukan didalam dan diluar ruangan. Setiap kegiatan atau gerakan perlu dilakukan secara cermat karena beresiko mengalami kecelakaan.
Meskipun bukan suatu hal yang diharapkan, kecelakaan memerlukan langkah antisipatif yang diantaranya dengan mengetahui atau mendiagnosa penyakit maupun akibat kecelakaan, penanganan terhadap korban dan evakuasi korban bila diperlukan. Hal ini memerlukan pengetahuan P3K agar korban tidak mengalami resiko cidera yang lebih besar. 

1. Pengertian P3K
Pertolongan pertama pada kecelakaan ialah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari dokter. Sifat dari pertolongan pertama ialah memberikan perasaan ketenangan kepada korban, mencegah atau mengurangi rasa takut dan gelisah, mengurangi bahaya yang lebih besar. 

2. Tujuan P3K
Orang selalu berusaha menghindari penyakit atau kecelakaan. Tetapi tidak seorangpun tahu kapan penyakit atau kecelakaan itu akan dating. Karena itu harus selalu berusaha untuk memperkecil akibat dari musibah atau kecelakaan yang mungkin sewaktu – waktu akan menimpa diri atau sanak keluarga kita.
Kecelakaan itu berjenis – jenis macamnya dan penanganannya pun memerlukan keterampilan dan pengetahuan sendiri – sendiri. Kecelakaan dapat terjadi dimana – mana, di rumah, diperjalanan, di
sekolah, di tempat kerja, di kolam renang, di tempat – tempat rekreasi dan di tempat – tempat lain. Sebagai akibat kecelakaan, korban dapat meninggal seketika, pingsan, luka berat dan luka ringan.
Korban kecelakaan yang masih hidup memerlukan pertolongan secepat mungkin, supaya korban terhindar dari bahaya maut. Pada kondisi tersebut terletak fungsi pertolongan pertama sebelum dokter dating. Bila dilakukan dengan benar, pertolongan pertama pada kecelakaan dapat menolong jiwa seseorang. Namun demikian, bila dilakukan dengan salah, bahkan dapat membahayakan jiwa korban.
Oleh karena itu, orang yang memberikan pertolongan pertama harus mempunyai pengetahuan, keterampilan P3K serta mampu melihat situasi dan kondisi korban sebelum melakukan pertolongan pertama. Tindakan – tindakan yang harus dilakukan dalam memberikan pertolongan pertama antara lain : 

a. Panggilan dokter secepat mungkin atau bila dokter tak mungkin segera datang, kirimkanlah penderita segera ke rumah sakit.
b. Hentikan perdarahan.
c. Cegah dan atasi shock atau gangguan keadaan umum yang lainnya.
d. Cegahlah infeksi.

Tujuan pertolongan pertama pada kecelakaan adalah sebagai berikut : 

a. Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian. 

1. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban.
2. Melaksanakan resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu.
3. Mencari dan mengatasi pendarahan. 

b. Mencegah cacat yang lebih berat (Mencegah kondisi memburuk). 

1. Mengadakan diagnose.
2. Menangani korban dengan prioritas yang logis.
3. Memperhatikan kondisi atau keadaan (penyakit) yang tersembunyi. 

c. Menunjang penyembuhan 

1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut.
2. Mencegah infeksi.
3. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat. 

3. Prinsip – Prinsip P3K 

Prinsip – prinsip atau sikap kita ketika melakukan usaha pertolongan pertama pada kecelakaan adalah sebagai berikut : 

a. Bersikap tenang dan tidak panic. 
b. Berikan pertolongan dengan cara yang cepat dan tepat.
c. Sebelum mengetahui berat ringannya cidera yang dialami, jangan cepat – cepat memindahkan atau menggeser korban.
d. Jika ada luka, diusahakan agar korban tidak melihatnya, sebab dapat membuat korban menjadi panic.
e. Setelah mendapat pertolongan pertama, korban sebaiknya segera dibawa ke dokter, rumah sakit, Puskesmas untuk penanganan selanjutnya.

B. Peralatan P3K dan Cara Penggunaannya

Peralatan atau perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan minimal yang perlu dipersiapkan dalam usaha memberikan pertolongan, antara lain : 

1. Peralatan P3K. 

a. Kasa Pembalut (Perban).
Perban terbuat dari kain yang jarang dan tipis. Perban ini dipergunakan untuk membalut luka yang sudah ditutup kasa steril.
b. Kasa Steril.
Kasa yang sudah disterilkan digunakan untuk menutup luka. Kasa steril adalah kain yang bebas dari kuman – kuman penyakit.
c. Plester.
Plester digunakan untuk merekatkan kasa penutup agar tidak terlepas. Dalam meletakkan kasa penutup, plester ditempatkan pada beberapa tempat dan jangan melewati bagian tengah.
d. Plester Obat.
Plester obat atau plester yang mengandung obat biasanya digunakan untuk menutup luka kecil yang telah dibersihkan, misalnya akibat teriris atau tersayat benda tajam. Pada permukaaan tengah plester terdapat lapisan yang mengandung obat.
e. Pembalut Segitiga.
Pembalut Segitiga (Mitella) biasanya digunakan untuk korban yang mengalami kecelakaan seperti patah tulang lengan, luka di kepala atau cedera pada sendi lutut. Pembalut segitiga terbuat dari kain putih dengan ukuran 90 cm dan 125 cm. pinggirnya tidak dijahit agar ketika dipakai untuk membersihkan luka yang kotor.
f. Kapas.
Kapas digunakan untuk membersihkan luka atau mengoleskan obat. Biasanya sebelum digunakan, kapas terlebih dahulu dibasahi dengan air bersih yang steril atau larutan pembersih luka. Setelah itu baru dipakai untuk membersihkan luka yang kotor.
g. Gunting.
Gunting yang digunakan sebaiknya gunting perban tahan karat.
h. Lampu Senter.
Lampu senter digunakan untuk melihat luka tertentu agar lebih jelas, misalnya suatu benda yang masuk ke telinga atau melihat benda yang sangat kecil di dalam luka.
i. Jepitan (Pinset).
Jepitan (Pinset) digunakan untuk mengambil suatu benda yang kecil didalam luka atau mengambil kotoran yang melekat pada permukaan luka. Pinset juga biasanya dipakai untuk menjepit kapas atau kasa steril. Sebelum dipakai, sebaiknya pinset dibersihkan dahulu dengan alcohol 70% atau direbus. 

2. Obat – Obatan P3K. 

a. Obat Penghilang Rasa Sakit. 

1. Jenis Obat.
a. Balsam.
b. Minyak Kayu Putih.
c. Minyak Angin. 

2. Cara Penggunaannya :
Obat diusapkan atau dioleskan pada dada, kening, leher dan perut atau diciumkan. 

3. Kegunaannya :
Memberi rasa segar, menghilangkan rasa sakit, melonggarkan pernapasan atau menghangatkan tubuh. 

b. Obat Luka Bakar.  

1. Jenis Obat.
Salep Minyak Ikan. 

2. Cara penggunaannya :
Oleskan salep ke permukaan luka bakar. 

3. Kegunaannya :
Pada luka bakar yang kecil dan ringan sangat efektif dan cepat menyembuhkan. 

c. Obat Luka Ringan. 

1. Jenis Obat.
a. Obat Merah.
b. Betadine. 

2. Cara Penggunaannya :
Bersihkan luka dengan obat pencuci luka terlebih dahulu. Kemudian oleskan obat pada luka. 

3. Kegunaannya :
Mempercepat penyembuhan pada luka yang ringan seperti tersayat benda tajam dan menghindarkan luka dari kotoran agar tidak infeksi. 

d. Obat Penyadar Orang Pingsan. 

1. Jenis Obat.
a. Amoniak cair 25%.
b. Eau de Cologne. 

2. Cara Penggunaannya :
Basahi kapas dengan amoniak atau Eau De Cologne. Kemudian kapas didekatkan atau diciumkan ke hidung korban sampai korban sadar. 

e. Obat Pencuci Luka. 

1. Jenis Obat :
a. Larutan Betadine.
b. Alcohol 70%
c. Boorwater (Larutan Boric) 

2. Cara Menggunakannya :
Basahi kapas dengan larutan Betadine, alcohol atau Boorwater. Kemudian luka dibersihkan dengan kapas yang sudah dibasahi dengan larutan tersebut di atas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERILAKU HIDUP SEHAT